PENDIDIKAN
YANG EFEKTIF
Pendidikan:
Leadership Pengajaran
Layanan bantuan terhadap siswa( Bimbingan dan
Konseling)
TUJUAN PENDIDIKAN
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
- Berakhlak mulia
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan
- Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
- Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri
- Memiliki rasa tanggung jawab, kemasyarakatan dan kebangsaan
APA
ITU …?
BIMBINGAN:
“ proses pemberian bantuan (process of helping) kepada
individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan
diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan
norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna
(bahagia, baik secara personal maupun sosial).”
KONSELING:
“ proses interaksi antara konselor dengan client/konselee
baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media: internet,
telepon) dalam rangka membantu client agar dapat mengembangkan potensi dirinya
atau memecahkan masalah yang dialaminya.”
Nahh, sekarang kita bahas pengertiannya dulu menurut
kakek-kakek super… !
Pengertian Bimbingan
·
Guidance
1.
Mengarahkan (to direct)
2.
Memandung (to pilot)
3.
Mengelola (to manage)
4.
Menyetir (to steer)
Saya beri contoh logisnya ya kawan ?
Saya ambil contoh dari orang tua terhadap anaknya ya, kata kakek
Guidance diatas orang tua harus bisa to direct, pilot, manage and to steer for
his children. Yaitu apabila anak melakukan kesalahan, hendaknya orang tua tidak memberi hukuman seperti dipukul,
dijewer ataupun dimaki-maki. Namun, berikan arahan yang baik kepada sang anak
agar menjadi baik dan tidak mengulangi kesalahan yang ia perbuat.
·
Shetzer
and Stone
Bimbingan sebagai process of helping an
individual to understand himself and his world, tau nggak artinya? Ini nih artinya : proses pemberian bantuan
kepada individu/personal agar mampu memahami diri dan lingkungan.
Kalo
yang ini, contohnya itu orang tua mengajarkan sikap-sikap baik kepada anaknya, misal: memberikan contoh baik
dengan mengajarkan anak untuk menirukan ketika orang tua sedang sholat, mengaji
ataupun membersihkan ruangan. Nah, dari situ si anak akan terbiasa dengan
sendirinya.
Pengertian Konseling
·
ASCA
Hubungan tatap muka yang bersifat rahasia
penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada
konselee, konselor menggunakan pengetahuan dan ketrampilan untuk membantu masalahnya.
·
Shertzer
and Stone
Mengadakan perubahan perilaku pada diri
client sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan.
·
M.Surya
and Rochman N
Semua bentuk hubungan antara dua orang,
dimana yang seorang adalah client dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri
secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungan.
Teman, setelah kita tau pengertiannya kita juga perlu tau
nih tentang posisinya. Check this out!
1.
POSISI BK di UU SIDKNAS UU RI No 2 TH 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
BIMBINGAN---PENGAJARAN---LATIHAN
2.
POSISI BK di UU SIDKNAS UU RI No 20 TH 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Mana ? Dimana ? BK ?
UU Sisdiknas tahun 2003 Bab IX, pasal 39, ayat 2 menyatakan:
“pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melakukan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat (bagi pendidik di PT)”
IMPLIKASI DISEKOLAH
Teman, saya buat cerita aja ya biar kalian paham J
First, ibu/bapak
guru bidang study bertugas merencanakan yang akan diberikan kepada siswanya,
kemudian melakukan proses pembelajaran sesuai apa yang telah direncanakan, lalu
mengeveluasi hasil dari pembelajaran tersebut. Second, si konselor itu tugasnya melakukan pembimbingan. Lalu yang
terakhir/finally melakukan pelatihan
agar siswa membiasakannya dengan sendirinya deh.
Sekarang kita bahas, AZAZ BK yuuuuuk !
- Asas Kerahasiaan, konselor wajib menjaga rahasia konseli, sebagai kunci kepercayaan konseli
- Asas Kesukarelaan, konselor secara sukarela membanru konseli tanpa paksaan
- Asas Keterbukaan, keterbukaan konseli menentukan keberhasilan layanan (menerima apa adanya)
- Asas Kegiatan, konseli diarahkan untuk berperan dalam memecahkan masalah (konseli dilarang sok tau)
- Asas Kemandirian, tujuannya adalah mengajarkan konseli agar mandiri dan dapat mengatasi masalahnya sendiri
- Asas Kekinian, masalah yang ditangani adalah masa kini (up to date), meski ada kaitannya dengan masa lalu
- Kedinamisan, konselor bisa menempatkan diri dan mengikuti perkembangan personal
- Asas Keterpaduan, pikiran yang sejalan dengan konseli
- Asas Keharmonisan, kenyamanan hubungan baik dengan konseli, tenangkan dirinya dengan kenyamanan
- Asas Keahlian, ketrampilan khusus untuk memecahkan masalah
- Asas Alih tangan kasus, jika konselor sudah tidak mampu membantu konseli maka alih tangan kepada orang yang sekiranya bisa/mampu
- Asas Tut wuri Handayani, memberikan dukungan/dorongan kepada konseli
Well, sekarang kita lihat yuk apa saja TUJUAN BIMBINGAN dan
KONSELING
1.
Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman
dalam berperilaku.
2.
Berperilaku atas dasar keputusan yang
mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko.
3.
Memiliki kemampuan mengendalikan diri
(self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kabutuhan diri.
4.
Mampu memecahkan masalah secara wajar dan
objektif.
5.
Memelihara nilai-nilai persahabatan dan
keharmonisan dalam berinteraksi dengan orang lain.
6.
Menjunjung tinggi nilai nilai kodratu laki0laki
atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan social.
7.
Mengembangkan potensi diri melalui berbagai
aktivitas yang positif.
8.
Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam
berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif.
9.
Mengembangkan dan memelihara penguasaan
perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.
10.
Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam
pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang
bermartabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar